Press Release | 29 Maret 2023
Aksi Penggalangan Dana Solidaritas West Papua untuk Korban Bencana Alam Vanuatu Diblokade dan Dibubarkan Paksa oleh Polisi Indonesia, dan 20 Orang Lainnya Ditangkap
Pada hari ini, Rabu 29 Maret 2023 rakyat West Papua bersama sejumlah aktivis kemanusiaan turun ke jalan dalam rangka melakukan aksi penggalangan dana solidaritas West Papua untuk Korban bencana alam Vanuatu. Aksi dilakukan di sejumlah titik di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura (Sentani), West Papua. Namun aksi solidaritas kemanusiaan ini telah direspon oleh Polisi Indonesia dengan melakukan pemblokadean, pembubaran secara paksa dan penangkapan terhadap beberapa koordinator lapangan di beberapa titik, dengan alasan bahwa aksi tersebut tidak mendapat izin dari institusi Kepolisian Republik Indonesia.
Foto: Polisi Indonesia mendatangi Posko Umum penggalangan dana Solidaritas West Papua untuk Bencana Alam Vanuatu, yang berlokasi di Sentani, Jayapura (29/03/2023). |
Pemblokadean: Pagi ini, sekitar pukul 8:00 waktu West Papua, Polisi (Polri) dan Tentara Indonesia (TNI) dengan kekuatan bersenjata lengkap mendatangi Posko Umum Penggalangan Dana Solidaritas West Papua untuk Vanuatu yang bertempat di Sentani untuk menemui koordinator umum Allen Halitopo (Ketua KNPB Wilayah Sentani). Setibanya di Posko Umum, Polisi melakukan negosiasi agar aksi penggalangan dana tidak dilakukan karena tidak diizinkan, namun Allen Halitopo mengatakan: “Ini adalah aksi solidaritas kemanusiaan sebagai sesama melanesia [untuk Vanuatu] dan juga sebagai sesama anggota MSG (Melanesia Spearhead Group). Indonesia dan West Papua (ULMWP) sama-sama anggota MSG, maka punya tanggung jawab moral untuk bersolidaritas kemanusiaan terhadap sesama anggota yang terkena dampak bencana seperti Vanuatu sekarang. Polisi tidak bisa mempolitisir ini aksi kemanusiaan ini”.
Sempat terjadi negosiasi panjang antara ketua Posko dan Polisi Indonesia agar aksi kemanusiaan tersebut dapat berjalan, namun Polisi Indonesia tetap saja mempertahankan sikapnya untuk melarang agar aksi tersebut tidak dilakukan.
Pembubaran paksa: Siang sekitar pukul 11.00 waktu West Papua, beberapa koordinator aksi turun jalan di titik lampu merah Pasar Lama – Sentani dengan memegang baliho bertuliskan: ULMWP Provisional Government Solidarity for Natural Disasters in Vanuatu beserta gambar-gambar korban bencana alam Vanuatu. Sekitar pukul 11.20 Polisi Indonesia dari Resor Kabupaten Jayapura (Polres Jayapura) tiba di tempat dan membubarkan aksi tersebut secara paksa.
Di titik Abepura, sekitar pukul 11.14 sejumlah aktivis kemanusiaan bersama rakyat West Papua turun jalan memegang baliho bergambar bencana alam Vanuatu dan foto-foto korban bencana. Tidak lama kemudian, Polisi Indonesia dari Sektor Abepura (Polsek Abupura) tiba di titik aksi Lampu Merah Abepura dan menghadang masa aksi untuk tidak melakukan aksi penggalangan dana solidaritas kemanusiaan untuk bencana alam Vanuatu. Sempat terjadi negosiasi antara koordinator lapangan setempat dengan Polisi yang mendatangi, tetapi tetap saja Polisi bersikeras untuk tetap membubarkan aksi tersebut secara paksa. Mereka dibawa ke kantor Polisi Polsek Abe dan dikeluarkan kembali.
Foto: Penggalang dana yang ditangakap dan dibawa ke kantor Polisi Kota Jayapura, Rabu (29/03/2023). |
Penangkapan: Siang tadi sekitar pukul 13.45 waktu West Papua, aksi turun jalan penggalangan dana di titik Lampu Merah Dok. 2 Kota Jayapura, yang dipimpin koordinator setempat Kaitanus Ikinia (Staf Kementerian Urusan Politik, Pemerintah Sementara ULMWP) didatangi oleh Polisi Indonesia dari Resor Kota Jayapura (Polresta Jayapura) dengan senjata lengkap. Tanpa banyak bernegosiasi, Polisi langsung bertindak melakukan penangkapan terhadap staf kementerian Pemerintah Sementara ULMWP yang turut turun jalan bersama sejumlah aktivis kemanusiaan.
Nama-nama yang ditangkap sebagai berikut:
- Kaitanus Ikinia, staf Pemerintah Sementara ULMWP
- Ribka Komba, staf Pemerintah Sementara ULMWP
- Vino Pahabol, aktivis KNPB wilayah Sentani
- Jimmy Boroway, aktivis KNPB wilayah Numbay
- Nefron Tabuni, aktivis
- Turbo Gombo, aktivis
- Melki Siep, aktivis KNPB Sentani
- Vitus Melambo, aktivis
- Adam Kisah, aktivis
- Epison Payumka, aktivis KNPB Sentani
- Mesak Mul, aktivis aktivis KNPB Sentani
- Aben Bamu, aktivis
- Yuli Basini, aktivis KNPB Sentani
- Yenus Dipur, aktivis KNPB Sentani
- Sem R. Kulka, aktivis KNPB Sentani
- Senong Wisal, aktivis
- Oppy Wenda, aktivis
- Lodha komba, aktivis
- Elisabeth Tabuni, aktivis
- Amelia Wenda, aktivis
Peristiwa 2015 dan 2018 Terulang Kembali
Pada bulan Maret 2015, ketika Vanuatu mengalami bencana alam angin topan berskala besar, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Yahukimo bersama rakyat West Papua melakukan penggalangan dana di sana, namun Polisi mendatanginya dan membubarkan secara paksa dengan mengeluarkan tembakan hingga mengakibatkan 1 orang kepala kampung setempat meninggal dunia dan 5 orang lainnya mengalami luka tembakan yang serius. Sejumlah Uang puluhan juta rupiah (Rp) yang terkumpul pada aksi solidaritas penggalangan dana tersebut pun diambil (dicuri) oleh Polisi Indonesia.
Hal yang sama juga pada April 2018, ketika Papua New Guinea (PNG) terkena bencana alam gempa bumi, rakyat West Papua turun jalan melakukan aksi solidaritas penggalangan dana di Jayapura dan sekitar, namun dalam aksi itu direspon oleh Kepolisian Indonesia dengan melakukan penangkapan terhadap 5 orang aktivis kemanusiaan.
Ketua Posko dan Koordinator Umum
Allen W. Halitopo
Kontak narsum:
+6282199158134 (Allen Halitopo)
(Dokumentasi terlampir)>>>>
Tidak ada komentar
Posting Komentar